Berikut adalah cara menabung yang tepat setelah berumah tangga yang pastinya cukup membantu anda dan pasangan anda untuk memulai menyisihkan simpanan yang lebih dari kebutuhan bulanan anda.
Menabung setelah berumah tangga sebenarnya memiliki tantangan tersendiri, sebab Anda harus mempertimbangkan kebutuhan sehari-hari dan apa tujuan keuangan bersama pasangan anda. Namun, dengan perencanaan yang baik, Anda dapat membangun kebiasaan menabung yang sehat dan mencapai tujuan keuangan keluarga.
Berikut adalah beberapa langkah cara menabung yang tepat setelah berumah tangga:
1. Diskusikan Tujuan Keuangan Bersama Pasangan
Komunikasi terbuka dengan pasangan mengenai tujuan keuangan adalah langkah pertama yang sangat penting. Pastikan Anda dan pasangan memiliki pemahaman yang sama tentang prioritas dan tujuan keuangan keluarga.
- Tujuan jangka pendek: Seperti membeli rumah, berlibur, atau membeli kendaraan.
- Tujuan jangka panjang: Seperti dana pensiun, pendidikan anak, atau investasi masa depan.
- Dana darurat: Menyepakati besaran dana darurat yang diperlukan untuk menghadapi keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis tak terduga.
2. Tentukan Anggaran Keuangan Rumah Tangga
Setelah menikah, keuangan rumah tangga menjadi lebih lengkap, karena ada dua pihak yang terlibat dalam pengeluaran dan pemasukan. Buat anggaran bulanan yang jelas dan terperinci, hal ini mencakup ke semua pemasukan dan pengeluaran keluarga.
- Pemasukan: Gabungkan pendapatan dari Anda dan pasangan. Tentukan berapa banyak yang akan disisihkan untuk tabungan.
- Pengeluaran: Catat semua pengeluaran rutin seperti sewa atau cicilan rumah, tagihan listrik, air, internet, belanja kebutuhan rumah tangga, dan biaya pendidikan (jika ada anak).
- Alokasi tabungan: Pastikan ada alokasi untuk menabung terlebih dahulu sebelum menggunakan uang untuk pengeluaran lainnya. Bisa menggunakan metode 50/30/20, yaitu 50% untuk kebutuhan, 30% untuk gaya hidup, dan 20% untuk tabungan dan investasi.
3. Pisahkan Rekening Tabungan
Meskipun Anda berdua memiliki rekening bersama, memiliki rekening tabungan pribadi untuk masing-masing pasangan juga bisa membantu menghindari kebingungan atau konflik keuangan.
- Rekening bersama: Digunakan untuk pembayaran tagihan rumah tangga dan kebutuhan bersama.
- Rekening pribadi: Masing-masing pasangan tetap memiliki ruang pribadi untuk pengeluaran pribadi, yang membantu menjaga kebebasan finansial tanpa mengganggu keseimbangan keuangan keluarga.
4. Prioritaskan Dana Darurat
Dana darurat menjadi sangat penting setelah berumah tangga, karena kehidupan bersama bisa menghadirkan tantangan finansial yang lebih besar. Tentukan dana darurat minimal yang bisa mencakup pengeluaran hidup keluarga selama 3-6 bulan.
- Fungsi dana darurat: Untuk menanggulangi situasi darurat seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau kebutuhan mendesak lainnya tanpa harus berutang.
5. Tentukan Besaran Tabungan dan Investasi
Menabung tidak hanya untuk kebutuhan jangka pendek, tetapi juga untuk memastikan masa depan finansial yang stabil. Diskusikan dengan pasangan mengenai berapa persentase dari pendapatan yang akan dialokasikan untuk tabungan dan investasi.
- Tabungan: Sisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan darurat, pendidikan anak, atau tujuan jangka panjang lainnya.
- Investasi: Pertimbangkan untuk berinvestasi di instrumen yang menguntungkan (seperti reksa dana, saham, atau properti) untuk menumbuhkan kekayaan dalam jangka panjang.
6. Gunakan Sistem Otomatisasi
Salah satu cara efektif untuk memastikan Anda menabung secara konsisten adalah dengan mengotomatiskan proses menabung.
- Transfer otomatis: Atur transfer otomatis dari rekening utama ke rekening tabungan atau investasi setiap kali gaji diterima. Dengan begitu, tabungan dilakukan sebelum pengeluaran lainnya.
- Aplikasi keuangan: Gunakan aplikasi keuangan untuk melacak pendapatan, pengeluaran, dan tabungan. Ini akan membantu Anda tetap disiplin dalam mengelola keuangan.
7. Belanja dengan Bijak
Belanja bisa menjadi salah satu pengeluaran terbesar setelah menikah, terutama jika Anda memiliki keluarga. Cobalah untuk selalu membuat anggaran belanja dan ikuti dengan ketat untuk menghindari pemborosan.
- Belanja bulanan: Tentukan anggaran untuk kebutuhan rumah tangga, dan belanja secara cermat, prioritaskan barang-barang yang benar-benar dibutuhkan.
- Hindari belanja impulsif: Jangan mudah tergoda untuk membeli barang yang tidak ada dalam daftar belanja atau kebutuhan mendesak.
8. Sesuaikan Keuangan Secara Berkala
Setelah menikah, kondisi keuangan bisa berubah seiring waktu, seperti perubahan pendapatan, penambahan anggota keluarga, atau perubahan kebutuhan. Oleh karena itu, evaluasi anggaran dan tujuan keuangan secara berkala.
- Evaluasi keuangan setiap 3-6 bulan: Tinjau apakah ada perubahan yang perlu dilakukan pada anggaran, tabungan, atau investasi. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk merayakan pencapaian keuangan bersama pasangan.
9. Persiapkan Biaya untuk Anak (Jika Ada)
Jika Anda dan pasangan berencana memiliki anak, mulailah merencanakan biaya yang terkait dengan perawatan dan pendidikan anak. Mulai dengan menabung untuk biaya kelahiran, kemudian untuk biaya pendidikan jangka panjang.
- Dana pendidikan: Pertimbangkan untuk membuka rekening tabungan pendidikan anak atau berinvestasi di instrumen keuangan yang dapat membantu pertumbuhan dana dalam jangka panjang.
10. Hindari Utang Yang Tidak Terlalu Penting
Setelah berumah tangga, lebih bijaksana untuk menghindari utang Yang Tidak Terlalu Penting yang bisa memberatkan keuangan rumah tangga. Jika Anda membutuhkan sesuatu yang besar, pastikan untuk merencanakannya dengan matang, dan hindari menggunakan kartu kredit atau utang untuk pembelian yang tidak perlu. Hal yang lebih senderhana adalah memesan suatu barang yang tidak terlalu diperlukan dengan menggunakan sistem kredit. Ini akan mengganggu pendapatan serta tabungan rumah tangga anda.
Kesimpulan
Menabung yang tepat setelah berumah tangga adalah tentang menciptakan keseimbangan antara memenuhi kebutuhan jangka pendek, menjaga stabilitas finansial jangka panjang, dan berinvestasi untuk masa depan keluarga. Dengan perencanaan yang matang, disiplin, dan komunikasi yang baik dengan pasangan, Anda dapat mencapai tujuan keuangan bersama dan mengamankan masa depan keluarga yang lebih baik.